Copyright © ...Pecinta Kata dan Senja...
Design by Dzignine
Rabu, 31 Juli 2013

Masjid yang Suka Dikira Gereja

Di sebuah taman bersejarah daerah Edmonton, Kanada, ada sebuah bangunan yang tersusun dari batu bata yang rapi. Pengunjung taman Edmonton sering sekali berhenti tepat di depan bangunan bata ini. Ada sepercik tanda tanya dalam benak mereka. Bangunan apakah yang ada di hadapan mereka ini? 

Bentuknya persegi panjang, tidak terlalu luas, dan memiliki kubah yang bentuknya seperti bawang. Kebanyakan, mengira bahwa bangunan ini adalah sebuah Gereja Ortodoks Yunani. Tapi, suatu hal yang aneh jika gereja memiliki simbol bulan sabit di atas kubah yang terdapat pada kedua menara yang terletak sisi kanan dan kiri pintu masuknya.

Yap. Bangunan bata ini memang bukan Gereja Ortodoks, melainkan sebuah masjid. Ini adalah Al-Rashid, masjid tertua di Kanada. Dibangun tahun 1938, di mana pada masa itu sudah ada sekitar 700 Muslim di Kanada. Pembangunan masjid  yang dilakukan oleh kontraktor Ukraina-Kanada, Mike Drewoth, pun resmi dibuka pada 12 Desember 1939 dengan gaya arsitektur yang memang menyerupai Gereja Ortodoks. 

Di tahun 1940, pemerintah setempat ingin meluaskan bangunan sekolah. Al-Rashid kemudian dipindahkan dari tempat aslinya ke lokasi yang lebih jauh beberapa blok. Al-Rashid pun menjadi pusat kegiatan masyarakat yang ramai. Namun, di tahun 1882, masjid ini mulai terlantar setelah jamaah masjid semakin banyak dan tidak cukup untuk menampung lagi. Jamaah pun berpindah ke sebuah pusat kegiatan Islam yang baru. Pemerintah setempat akhirnya berencana merobohkan Al-Rashid untuk memperluas rumah sakit. Sejumlah upaya untuk menggalang dana dan mencari lokasi baru untuk Al-Rashid pun gagal. Al-Rashid siap dirobohkan pada 1988.

Muncullah Lila Fahlman dan Razia Jaffer, pendiri dan presiden CCMW (Canadian Council of Muslim Women), mereka secara berai melakukan aksi penyelamatan masjid melalui aliansi dengan berbagai organisasi arus utama Kanada yang tertarik untuk melestarikan bangunan-bangunan tua dan unik. Pada akhirnya, mereka menang. Dana terkumpul dan otoritas konservasi sepakat bahwa masjid ini, sebagai sebuah tempat bersejarah yang memiliki nilai warisan, layak masuk dalam museum sejarah.

Di tahun 1991, diputuskan masjid Al-Rashid dipindahkan kembali ke Fort Edmonton Park dengan biaya sebesar $ 75.000. Sekitar setahun kemudian, tepatnya 28 Mei 1992, bangunan ini selesai direnovasi, dikembalikan ke tampilan awalnya di tahun 1939 dulu, dengan hiasan yang orisinil dan dibuka untuk umum.

Eksterior yang Berbeda

Masjid dengan eksterior yang tampak seperti gereja memang bisa ditemukan di kota-kota Kanada lainnya. Hal itu bisa jadi karena bangunan tersebut dulunya memang sebuah gereja. Lalu dibeli oleh umat Islam Kanada dan direnovasi menjadi masjid. Masjid Jami Toronto contohnya, dulunya adalah gereja Presbyterian.


Di sinilah bedanya Al-Rashid. Al-Rashid tampak seperti gereja bukan karena dulunya bangunan itu bekas gereja yang kemudian direnovasi agar terlihat seperti masjid. Al-Rashid adalah satu-satunya masjid yang dari awal strukturnya memang dibangun sebagai masjid yang menyerupai sebuah gereja.

Sebagian besar masjid di Kanada adalah khas Timur Tengah dan berkarakter arsitektur Asia Selatan, menceminkan daerah asal mayoritas besar Muslim Kanada. Lagi-lagi, Al-Rashid berbeda. Bangunan masjid ini menyatu dengan lanskap lokal. Jadi Al-Rashid seperti bangunan yang menghargai kesamaan dengan masyarakat yang mengakui adanya perbedaan.


*berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar