Langit : jemari kita terkadang lama tak bersentuh.
banyak kata yang hanya berputar di hati membuat gumpalan angan menyelimuti malam.
rindu jadi nyanyian yang datang dari surga, mengikat lamunan dalam tatapanmu yang kian sendu.
kita tak berencana, tapi perahuku selalu menuju pantaimu.
dan cuma senjamu, akhir petaku..
(arifrahman)
Senja : sajakmu jadi makan malam penuh asa. sudah terhidang sejak tadi di piring penuh tawa. aku menamainya sebagai bagian kecil dari bahagia.
ah, tapi gelasku tak pernah penuh. aku selalu haus akan kamu. bertemu sekejap tak lantas menghapus rindu. rasanya, tak pernah cukup waktu.
maka saat kau bertanya, kapan kita akan pulang ke rumah yang sama? aku segera mengamininya dalam sebuah doa.
(pusparini)